Menyaksikan pertunjukan tari atau melihat tradisi serta ritual yang di lakukan oleh masyarakat Bali, sudah menjadi hal yang umum di lakukan oleh wisatawan yang datang ke Pulau ini. Bahkan untuk mempermudah tamunya yang ingin menikmati pertunjukan tari tanpa harus bersusah-susah ke lokasi lain, beberapa Hotel di Bali menyediakan fasilitas pertunjukan tari yang bisa dinikmati oleh tamunya. Namun, bagi wisatawan yang sudah sering mengunjungi Pulau Bali dan sudah menyaksikan berbagai pertunjukan tari, tidak ada salahnya jika mencoba menyaksikan pertunjukan seni selain tarian, misalnya seperti wayang kulit.
Pertunjukan Seni Wayang Kulit di Bali
Pertunjukan wayang kulit tidak hanya popular di pulau Jawa, namun pertunjukan seni wayang kulit ternyata juga popular di Bali. Tidak hanya wayang kulit, drama tari orang seperti Pertunjukan Drama Tari Calonarang juga sering ditampilkan untuk menghibur para turis. Pertunjukan seni wayang kulit di Bali umumnya melibatkan 3 hingga 15 orang, yang meliputi dalang, pengiring, dan pembantu dalang. Wayang kulit di Bali dipertunjukkan untuk ritual upacara keagamaan, maupun untuk tujuan hiburan semata. Wayang kulit Bali merupakan prototipe dari wayang kulit di Pulau Jawa. Bentuk wayang kulit di Bali ini kokoh dan kasar, mirip seperti lukisan pada piala zodiak perunggu yang terdapat di Jawa Timur pada abad ke-13.
Jenis Pertunjukan Wayang Kulit di Bali
Secara umum, pertunjukan wayang kulit di Bali sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
Wayang Lemah
Waktu pertunjukan wayang ini tidak bisa ditentukan, bisa pagi, siang atau sore. Hal ini dikarenakan pertunjukan wayang ini digelar sebagai pelengkap upacara keagamaan, sehingga waktu pertunjukannya pun akan menyesuaikan dengan waktu upacara keagamaan tersebut dilakukan. Namun, umumnya pertunjukan wayang ini diadakan pada siang hari.Pertunjukan wayang ini tidak menggunakan layar (kelir) dan lampu blencong, hanya sedikit menggunakan pemain pendukung, serta tidak menggunakan panggung pementasan khusus.
Wayang Peteng
Sesuai namanya, pertunjukkan wayang ini biasanya digelar pada malam hari dan terbuka untuk umum. Namun, ada jenis wayang yang penampilannya identik serta tidak harus diadakan pada malam hari, yaitu Wayang Sapuh Leger dan Wayang Sudamala. Kedua wayang ini digelar untuk mengiringi upacara keagamaan, sehingga waktu pertunjukannya juga mengikuti waktu upacara keseluruhan. Ada beberapa jenis wayang yang termasuk ke dalam wayang peteng, yaitu Wayang Parwa, Wayang Ramayana, Wayang Gambuh, Wayang Calonarang, Wayang Cupak, Wayang Sasak, Wayang Arja, Wayang Tantri dan Wayang Babad.
Selain wayang kulit, Bali juga memiliki beragam tarian khas Bali yang sayang jika dilewatkan. (Yv)