Ketika anak Anda masih bayi, pasti sangat mudah untuk mengajaknya pergi ke dokter untuk melakukan imunisasi atau konsultasi dokter anak. Sayangnya, ketika anak mulai memasuki usia balita dan sudah mulai bisa menolak, ini bisa menjadi hal yang sangat sulit bagi Anda. Apalagi, jika Anda harus membawa anak ke dokter karena anak memang sedang sakit, sementara anak menolak dan bahkan menangis karena tidak mau ke dokter. Anda mungkin akan kebingungan dan kesal ketika menemui masalah ini.

Sebenarnya, ada banyak hal yang membuat anak menolak untuk pergi menemui dokter. Sayangnya, biasanya anak-anak tidak mau mengungkapkan alasannya pada orangtuanya. Apalagi ketika anak masih berusia balita. Nah, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mengajak anak ke dokter tanpa kesulitan:

  • Datang lebih awal

Tidak ada yang suka menunggu, khususnya anak yang masih berusia balita. Rasa bosan karena harus menunggu lama akan membuatnya kesal dan kapok bila diajak ke dokter lagi. Karena itulah, ada baiknya jika Anda datang lebih awal agar Anda mendapatkan nomor antrian awal. Jika dokter tersebut memberikan layanan pendaftaran via telpon, tidak ada salahnya untuk mendaftar terlebih dahulu dan tanyakan perkiraan waktu Anda periksa.

  • Mengajak Anak ke DokterMembawa bekal dan mainan

Meskipun Anda datang lebih awal, bukan berarti Anda tidak akan menunggu sama sekali. Karena itulah, persiapkanlah diri Anda dan anak Anda untuk menunggu dengan membawa bekal serta beberapa mainan sederhana untuk anak Anda. Jadi, anak Anda tidak akan merasa bosan karena tetap bisa bermain sambil menunggu.

  • Jujur

Banyak orangtua yang berbohong pada anaknya saat akan mengajak anaknya ke dokter. Sebaiknya, jangan pernah menggunakan cara ini karena akan membuat anak trauma, dan tidak lagi percaya pada Anda. Jujur dan berikan pengertian pada anak mengapa harus ke dokter merupakan cara yang sangat baik untuk mengajak anak Anda ke dokter.

  • Memberikan mindset positif tentang dokter

Banyak anak yang menolak ke dokter karena mindset negatif mereka tentang dokter. Umumnya, ketakutan ini karena mereka berfikir bahwa saat di dokter mereka akan disuntik. Inilah yang harus diubah, agar anak tidak lagi takut ke dokter. Orangtua bisa mengubahnya dengan cara menceritakan sesuatu yang menyenangkan tentang dokter. Perlahan-lahan, mindset negatif ini akan bisa berubah.

Selain beberapa hal di atas, Anda juga bisa membujuk anak dengan menjanjikannya hal yang disukai jika anak menurut. Misalnya, dengan mengajak anak berenang setelah anak sembuh, dengan syarat anak mau ke dokter. Ini bisa dilakukan jika Anda ingin memperkenalkan anak dengan dokter baru, agar anak menurut. Namun, jangan selalu menggunakan cara ini karena akan membuat anak berharap mendapatkan reward atas apa yang dilakukannya. (Vita)